Umar bin Khattab menetapkan awal kalender hijriyah pada 1 Muharram yang bertepatan dengan momen bersejarah bagi umat Islam yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi atau 1.444 tahun lalu.
Mengutip dari Wikipedia "Muharam adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Muharam berasal dari kata yang artinya 'diharamkan' atau 'dipantang', yaitu dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Tanggal 1 Muharam adalah hari Tahun Baru dalam agama Islam."
Hal ini juga dijelaskan dalam laman resmi Majelis Ulama Indonesia Muharram adalah bulan yang dimuliakan bahkan sebelum datangnya Islam. Pada bulan ini terdapat larangan untuk melakukan perbuatan dzalim baik untuk diri sendiri maupun orang lain, seperti peperangan.
Dilarangnya tumpah darah pada bulan ini merupakan hukum adat masyarakat Arab Jahiliyah yang tak tertulis serta berlaku sejak lama.
Berdasarkan referensi diatas dapat disimpulkan bahwasanya Tanggal 1 Muharram adalah hari Tahun Baru dalam Islam.
Apa yang kita lakukan dalam Tahun Baru Islam ini tentunya masing-masing diantara kita sudah memiliki tradisi dan tata cara serta pengalaman masing-masing, namun satu hal yang pasti bahwa kesemua itu merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah dan beribadah serta mengharap Ridho Allah semata.
Ada yang melakukan Ibadah Puasa,ada yang sholat Sunnah Tahajjud pada malamnya dan ada yang berdzikir dan berdo'a disepertiga malam,tentunya amalan amalan ini merupakan sebuah bentuk panggilan jiwa tuntunan hati seorang hamba yang mengharap Rahman dan Rahim Allah, dengan harapan Allah akan memberikan harapan baru,rezeki baru, pekerjaan baru, kehidupan yang lebih baik dari tahun sebelumnya, agar Allah memudahkan segala urusan dan aktifitas di tahun yang baru ini.
Artinya ada semangat baru untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik dari tahun tahun sebelumnya, hijrah dari hal yang buruk, tidak baik kepada jalan kebaikan jalan yang di Ridhoi Allah.
Muhasabah diri atas kesalahan kesalahan ditahun sebelumnya dan berjanji dalam hati kepada Allah untuk memperbaiki diri pada tahun ini dan tahun yang akan datang merupakan sebuah hal yang sudah tepat untuk mensyukuri Momentum Tahun Baru Islam dari pada sekedar Euforia, perbanyak ibadah Inshaa Allah, tahun ini kita lebih baik lagi.
(Fajar Candra Hakiki Simamora,SE.MM Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar