GNInewspost "Mpu Bada Sigalingging “ se Jabodetabek mengadakan pertemuan untuk menanggapi video yang viral yang Mengatakan “ Pinempar Mpu Bada bukanlah Parna “ di Kantor Bp Lisna Barasa, Jl. Anggrek 23D Tanjung Priok Rawa Badak Utara, Koja, Minggu (26/7/2020).
Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk mengklarifikasi Pernyataan sikap sepihak yang beredar di media sosial dan Menegaskan bahwa Mpu Bada adalah Pomparan Sigalingging yang masuk ke Pomparan raja Nai Ambaton atau Parna. Dalam pertemuan tersebut mereka juga menjelaskan sejarah Mpu bada, sekaligus untuk rapat pesta Sigalingging Tahun 2022 yang akan datang
Yang menyatakan bahwa Mpu Bada bukan Parna adalah Pernyataan tersebut sepihak dan salah besar. Ujar St. Richard Tony Barasa Kami pinempar Mpu Bada sigalingging menegaskan bahwa MpuBada Sigalingging adalah Pinompar Sigalingging dan kami adalah Parna, Pungkasnya. Menurut Richard, alasan Pihak yang menyatakan Mpu Bada bukanlah Parna adalah karena mereka menyatakan tidak ada hubungan Pakpak dengan Tebba ( TOBA ) dan asal usul langsung dari Hindia Tondal.
Pertemuan ini diselenggarakan langsung oleh :
1. Ketua Umum Banurea se Jabodetabek, AKBP Jonter Banurea SH.
2. Ketua Umum Gajah se Jabodetabek Martahi Gajah.
3. Ketua Umum Barasa se Jabodetabek, Asdan Barasa.
Dan penasehat Barasa se Jabodetabek, St. Richard tony Barasa dan dihadiri oleh pomparan Mpu bada Sigalingging Jabodetabek, pengurus sigalingging se Jabodetabek.
Tendang, Banurea, Manik Kecupak, Beringin, Gajah dan Berasa merupakan marga Keturunan Mpu Bada sigalingging yang juga masuk ke dalam bagian dari Keturuan Raja Nai ambaton atau yang sering disebut Parna yang di kenal oleh banyak orang mempunyai Marga yang sangat banyak .
Kekompakan marga Parna sangat di kenal banyak banyak orang karena istilah “ Si sada anak si sada boru “ dan “ Tung naso jadi Marsiolian yang artinya tidak boleh menikah dengan sesama marga Parna.Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar